Beranda | Artikel
Kadar Minimal Iman Kepada Allah - Syaikh Shahlih Alu asy-Syaikh #NasehatUlama
Rabu, 3 Agustus 2022

Kadar Minimal Iman Kepada Allah – Syaikh Shahlih Alu asy-Syaikh #NasehatUlama

Jika ini telah jelas, maka rukun iman yang enam ini
memiliki kadar wajib
yang Islam seseorang tidak sah tanpanya.

Kadar iman minimal yang harus dimiliki seorang mukallaf, orang yang tidak memilikinya tidak dianggap beriman.

(Mukallaf: orang yang mendapat kewajiban syariat (sudah baligh dan berakal).

Ada kadar tambahan atas kadar minimal ini,
sesuai dengan ilmu atau dalil yang ia ketahui.

Lalu apa itu kadar iman minimal, yang jika ada orang yang tidak memilikinya, maka ia menjadi kafir?

Ada kadar minimal iman kepada Allah, kadar minimal iman kepada para Rasul,
kadar minimal iman kepada kitab-kitab, kadar minimal iman kepada hari akhir dan takdir, dan seterusnya.

Adapun iman kepada Allah, maka ia terbagi menjadi tiga bagian:

(1) Iman kepada Allah bahwa Dia Maha Esa dalam rububiyah-Nya.

(2) Iman kepada Allah bahwa Dia Maha Esa dalam uluhiyah-Nya, yakni hanya Dia yang berhak disembah.

(3) Dan iman kepada Allah bahwa Dia Maha Esa dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

Tidak ada yang serupa dengan-Nya Subhanahu wa Ta’ala. “Tidak ada yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS. Asy-Syura: 11)

Kadar iman minimal dari bagian pertama adalah dengan meyakini
bahwa Allah Jalla Jalaluhu adalah Tuhan bagi alam semesta ini.

Yakni Allah adalah yang menciptakan, mengatur, dan menguasainya.

Allah adalah Penciptanya, Pengaturnya, dan yang memperlakukannya sesuai dengan kehendak-Nya.

Inilah iman dengan rububiyah Allah.

Sedangkan iman kepada uluhiyah Allah adalah dengan meyakini tidak ada yang berhak disembah
atau ditujukan padanya bentuk ibadah apa pun.

Tidak ada satu makhluk pun yang berhak dipersembahkan kepadanya bentuk ibadah apa pun.

Namun yang berhak disembah hanyalah Allah Jalla Jalaluhu semata.

Ketiga adalah dengan beriman bahwa Allah Jalla wa ‘Ala
memiliki nama-nama yang terbaik dan sifat-sifat tertinggi,
tanpa menyerupakannya dengan sifat-sifat makhluk,

dan tanpa menafikan Allah dari nama-nama dan sifat-sifat-Nya,
baik itu dari nama-nama dan sifat-sifat-Nya secara keseluruhan atau sebagiannya
setelah jelas baginya dalil tentang ini.

Inilah kadar minimal keimanan kepada Allah.

======================================================================================================

إِذَا تَقَرَّرَ هَذَا فَأَرْكَانُ الْإِيمَانِ السِّتَّةِ هَذِهِ

فِيهَا قَدْرٌ وَاجِبٌ

لَا يَصِحُّ إِسْلَامٌ بِدُونِهِ

قَدْرٌ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُكَلَّفٍ مَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِ فَلَيْسَ بِمُؤْمِنٍ

وَهُنَاكَ قَدْرٌ زَائِدٌ عَلَى هَذَا

تَبَعٌ لِلْعِلْمِ أَوْ تَبَعٌ لِمَا يَصِلُهُ مِنَ الدَّلِيلِ

فَمَا هُوَ الْقَدْرُ الْمُجْزِئُ وَهُوَ الَّذِي مَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِ صَارَ كَافِرًا؟

فَهَذَا هُنَاكَ قَدْرٌ مُجْزِئٌ فِي الْإِيمَانِ بِاللهِ قَدْرٌ مُجْزِئٌ فِي الْإِيمَانِ بِالرُّسُلِ

قَدْرٌ مُجْزِئٌ فِي الْإِيمَانِ بِالْكُتُبِ قَدْرٌ مُجْزِئٌ فِي الْإِيمَانِ بِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْقَدَرِ إِلَى آخِرِهِ

أَمَّا الْإِيمَانُ بِاللهِ فَهُوَ ثَلَاثَةُ أَقْسَامٍ

إِيْمَانٌ بِاللهِ بِأَنَّهُ وَاحِدٌ فِي رُبُوبِيَّتِهِ

وَإِيْمَانٌ بِاللهِ بِأَنَّهُ وَاحِدٌ فِي أُلُوهِيَّتِهِ يَعْنِي فِي اسْتِحْقَاقِهِ الْعِبَادَةَ

وَإِيْمَانٌ بِاللهِ يَعْنِي بِأَنَّهُ وَاحِدٌ فِي أَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ

لاَ مَثِيلَ لَهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

الْقَدْرُ الْمُجْزِئُ مِنَ الْأَوَّلِ أَنْ يَعْتَقِدَ

أَنَّ اللهَ جَلَّ جَلَالُهُ هُوَ رَبُّ هَذَا الْوُجُودِ

يَعْنِي أَنَّهُ هُوَ الْخَالِقُ لَهُ الْمُدَبِّرُ لَهُ الْمُتَصَرِّفُ فِيهِ

خَالِقٌ لَهُ مُدَبِّرٌ لَهُ وَمُتَصَرِّفٌ فِيهِ كَيْفَ يَشَاءُ

هَذِهِ الرُّبُوبِيَّةُ

بِالْإِلَهِيَّةِ بِأَنَّهُ لَا أَحَدَ يَسْتَحِقُّ الْعِبَادَةَ

أَوْ شَيْئًا مِنْ أَنْوَاعِ الْعِبَادَةِ

لَا أَحَدَ يَسْتَحِقُّ شَيْئًا مِنْ أَنْوَاعِ الْعِبَادَةِ مِنَ الْخَلْقِ

بَلِ الَّذِي يَسْتَحِقُّ هُوَ اللهُ جَلَّ جَلَالُهُ وَحْدَهُ

وَالثَّالِثُ أَنْ يُؤْمِنَ بِأَنَّ اللهَ جَلَّ وَعَلَا

لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَالصِّفَاتُ الْعُلَى

دُونَ تَمْثِيْلٍ لَهَا بِصِفَاتِ الْمَخْلُوقِينَ

وَدُونَ تَعْطِيلٍ لَهُ عَنْ أَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ

بِالْكُلِّيَّةِ أَوْ جَحْدٍ لِشَيْءٍ مِنْ أَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ

بَعْدَ وُضُوحِ الْحُجَّةِ فِيهَا لَهُ

هَذَا الْقَدْرُ الْمُجْزِئُ مِنَ الْإِيمَانِ بِاللهِ


Artikel asli: https://nasehat.net/kadar-minimal-iman-kepada-allah-syaikh-shahlih-alu-asy-syaikh-nasehatulama/